Senin, 30 April 2012

Karnaval Kota Semarang



PDF Print
Sunday, 29 April 2012
Image

Iring-iringan peserta Semarang Night Carnival (SNC) 2012 melakukan start dari Jalan Pemuda, tadi malam. Karnaval dengan tema ”Ungkapkan dengan Bunga” tersebut mampu menyedot perhatian puluhan ribu warga Kota Semarang yang memadati sejumlah jalan protokol yang dilalui.

SEMARANG– Perhelatan akbar Semarang Night Carnival (SNC) 2012 tadi malam memukau penonton. Ribuan masyarakat tumplek blek memenuhi trotoar jalan protokol menyaksikan gemerlap pancaran kostum aneka bunga yang dipakai oleh peserta. Antusiasme masyarakat sudah terlihat sejak siang hari.Meski karnaval dimulai pukul 19.00, mereka sudah memadati trotoar di sepanjang Jalan Pemuda Kota Semarang.

Menjelang malam, masyarakat terus berdatangan untuk menyaksikan pagelaran dalam rangka HUT ke-465 Kota Semarang tersebut, di sepanjang Jalan Pemuda, Jalan Pandanaran, hingga kawasan Simpanglima. Semuanya satu tujuan, menyaksikan karnaval yang bertema ”Ungkapkan dengan Bunga” ini.Mereka pun rela berdesakan satu sama lain untuk menyaksikan kemeriahan yang tersaji. ”Saya datang bersama istri dan dua anak. Ya, karena kami penasaran ingin menyaksikan acara ini.

Ternyata memang kostum yang dibawakan sangat unik dan menarik,”ujar Santoso, 29, warga Mlatiharjo RT 04/RW 03 Kecamatan SemarangTimur, Kota Semarang. Santoso juga harus memanggul anaknya larut dalam semarak pawai bunga tersebut. ”Saya berharap Semarang bisa terus memberikan suguhan yang menghibur bagi masyarakat di tahun mendatang,”imbuhnya.

Masyarakat dari luar Kota Semarang pun tak mau ketinggalan. Setiyono, 40, penonton dari Kudus mengaku sengaja mengunjungi kota ini karena ingin menonton karnaval.”Jam 16.00 sudah sampai Semarang, terus sudah menunggu di depan Masjid Baiturrahman sejak pukul 17.00,”ujarnya. Dia datang mengajak istri dan kedua anaknya.Menurutnya, eventini diharapkan diikuti daerah-daerah lain.”Karena kegiatan seperti ini unik untuk menarik minat masyarakat,” katanya.

Sesuai tema yang diusung, semua peserta karnaval menggunakan kostum aneka warna yang dirancang secara pribadi. Secara rapi mereka melakukan pawai dengan kelompok masing- masing berdasarkan urutannya, mulai dari penabuh rebana kayyin mubakin,komunitas denok kenang, disusul dengan peserta dengan kostum, bunga aster, anyelir, teratai, anggrek, garbera, lili, melati, partulaca, bunga sepatu, dan bunga-bunga lainnya.

Di barisan belakang, disusul oleh berbagai komunitas seperti drum band Akademi Kepolisian (Akpol), silat, capoeira, dan berbagai boneka kartun yang akrab dalam berbagai tayangan di MNCTV. Plh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Trijoto Sardjoko menjelaskan, pagelaran akbar tahun ini bekerjasama dengan MNCTV dan SINDO Media.Semua peserta yang terlibat dalam karnaval ini sebanyak 1.600 orang, mulai dari siswa SMP, SMA, perguruan tinggi, dan masyarakat umum.

”Kami memilih tema bunga, karena sebagai simbol keindahan,”katanya dalam laporan kegiatan. Simbol keindahan itu, lanjut dia,diharapkan tidak hanya pada wajah Kota Semarang melalui infrastruktur yang ada,namun juga keindahan dalam seni dan budaya Kota Semarang. ”Dengan adanya karnaval ini, menunjukkan citra Kota Semarang tidak hanya popular dengan ekonomi dan bisnis,tapi juga dalam seni dan budaya,” imbuhnya.

Selain itu, kata dia, dengan ditampilkannya karnaval ini, juga dapat meningkatkan kreativitas kesenian oleh para peserta, karena para peserta harus merancang sendiri busana bunganya. Wakil Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan karnaval yang diselenggarakan di tahun kedua ini diharapkan mampu mendukung program Visit Jateng 2013.Pagelaran ini dinilai hasil pembenahan dari periode sebelumnya.

”Kalau tahun lalu, hanya disiarkan hanya media lokal, saat ini juga disiarkan secara langsung oleh media nasional yaitu MNC TV yang bisa ditonton oleh masyarakat nasional,” tuturnya. Kemeriahan karnaval ini,lanjut Hendrar,diharapkan bisa menjadi pelecut semangat masyarakat Kota Semarang untuk memajukan seni, budaya, dan pariwisata. Sementara itu,Managing Director SINDO Media, Priscilla Diana Airin menambahkan,dengan adanya kerjasama Pemkot Semarang dan SINDO media dalam SNC 2012, diharapkan Semarang lebih dikenal oleh masyarakat nasional.

”Kami juga mendukung SNC ini dengan MNC Festival yang kami gelar di lapangan Simpanglima, yang berupa hiburan rakyat dengan menghadirkan artis-artis ibu kota,”katanya. Salah seorang peserta, Karin Destiyana, siswi MAN 1 Semarang mengaku sangat senang karena kostum bunga teratai yang dipakai adalah hasil desain sendiri.”Ada rasa bangga bisa terlibat langsung dalam karnaval ini,” bebernya.

Gerimis yang datang di akhir karnaval tidak dihiraukan oleh peserta maupun penonton. Hujan deras di garis akhir memungkasi gelaran SNC 2012. Usai karnaval, masyarakat masih disuguhi hiburan sejumlah artis ibu kota maupun lokal. Acara yang digelar MNCTV di Lapangan Simpanglima tersebut menampilkan sejumlah artis seperti Mulaan Jameela,Zigaz, The Virgin, Inul Daratista, Uut Permatasari. Ada pula Vicky Shu,Kangen Band,Super Emak,Budi Doremi,Tata Zaneta, Sailormoon, Nurhana, Jamal cs,Cong Rock 17. amin fauzi/wikha setiawan/hendrati hapsari               

asal usul kota semarang




Sejarah Semarang sebenarnya berawal pada abad ke-9. Area yang tadinya bernama Bergota ini kemudian menjadi kawasan pemukiman, di mana didirikan sebuah sekolah dan asrama Islam oleh seorang keturunan Arab, Kyai Pandan Arang, pada akhir abad ke-15. Setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Kerajaan Pajang yang saat itu dipimpin oleh Sultan Hadiwijaya, menobatkan Kyai Pandan Arang sebagai bupati kawasan ini tanggal 2 Mei 1547. Maka secara politis maupun kultural, hari inipun diperingati sebagai hari jadi Kota Semarang.

Waktu berlalu, tahun 1678 kota ini diserahkan ke tangan Dutch East-India Company (VOC) sebagai pembayaran atas hutang-hutang Sunan Amangkurat II. Namun baru pada tahun 1705 Semarang secara resmi jatuh dalam kekuasaan Belanda, ketika Susuhunan Pakubuwono I memberikan hak-hak perdagangan ekstensif pada VOC untuk membersihkan hutang-hutang Kerajaan Mataram. Sejak itu, VOC membangun kawasan ini dan menjadikannya salah satu pusat perdagangan yang esensial dan vibrant di masa penjajahan.

Namun pada era 1920-an, Semarang mendapatkan predikat lain, 'Kota Merah'. Reputasi ini diperoleh, karena entah mengapa, Semarang dijadikan pusat para kaum nasionalis dan leftist yang kontroversial. Reputasi yang kian lekat dengan didirikannya Partai Komunis Indonesia di kota ini. Baru setelah meletusnya peristiwa G30S PKI, predikat ini lambat laun terkikis. Semarang pun kembali berbenah dan siap menyuguhkan berbagai fakta sejarah panjangnya sebagai atraksi wisata.

Dari Outstadt Sampai Chinatown

Perjalanan ke Semarang di era modern ini bagai melangkah dalam kapsul yang membawa diri tersedot arus waktu ke masa lalu. Bangunan-bangunan tua masih berjajar angkuh sepanjang kawasan yang kini tersohor dengan nama Kota Lama (Outstadt), memberikan atmosfir khas zaman penjajahan Belanda. Gedung-gedung berarsitektur kolonial, seperti Gereja Blenduk di Jl. Jend. Suprapto, gedung PT. Perkebunan XV Persero di JI. Mpu Tantular dan gedung Kantor Pos yang berlokasi tak jauh dari Jembatan Berok adalah saksi bisu tragedi maupun kejayaan kota ini.

Pada pedagang yang menghuni kios-kios kecil sepanjang kanal, baik di sisi kiri manpun kanan Jembatan Berok, juga menawarkan pemandangan unik yang seakan 'diimpor' dari masa lalu. Dari tukang pijit lesehan, praktisioner pengobatan tradisional Cina, kedai jajan dan warung kopi, hingga kios penjual pulsa isi ulang kartu ponsel, semua bisa ditemukan di sini. Tak jauh dari Kota Lama, sebuah kawasan historis lainnya dapat pula dikunjungi. Kawasan Pecinan Semarang yang melintasi Jl. KH. Wahid Hasyim dan bercabang-cabang hingga ke gang-gang kecil, seperti Gg. Pinggir, Gg. Warung dan Gg. Lombok, meriah tak ubahnya set sebuah film silat. Beberapa klenteng menyembul di antara kedai-kedai makanan Cina yang menebarkan aroma harum, mengundang selera.

Urusan makanan memang juga menjadi salah satu keunggulan Kota Semarang. Tak sebatas Chinese food saja, segala gaya makanan ada di sini. Salah satu pusatnya adalah Kawasan Simpang Lima. Jantung kota yang dipenuhi shopping centers, gedung-gedung perkantoran dan hotel-hotel berbintang ini adalah pusat jajanan yang tak pernah lengang dari pagi hingga malam! Bahkan di akhir pekan, mulai Sabtu malam sampai Minggu pagi. semua jalan seputar Simpang Lima ditutup dan dijadikan area 'pasar kaget' yang menjual segala hal. You name it! Semua ada, bahkan juga tanaman langka dengan harga-harga miring. Termasuk atraksi tari-tarian dan hiburan lainya.

The Legendary Lawang Sewu

Simpang Lima juga merupakan lokasi berdirinya dua buah bangunan megah. Lawang Sewu yang legendaris dan Mesjid Raya Baiturrahman yang terletak di sisi barat alun-alun. Kedua bangunan ini sekarang menjadi incaran para pencinta arsitekur, seni dan fotografi. Lawang Sewu sendiri, yang sayangnya kini lebih terkenal sebagai tempat ajang uji nyali karena konon bangunannya dihuni hantu-hantu masa lalu. sesungguhnya merupakan awal mula berdirinya industri kereta api di Indonesia. Walau VOC menempatkan pusat pemerintahannya di Jakarta, pembangunan jalur kereta api justru dimulai dari Semarang, dengan layanan rute pertama dari Semarang ke Tanggung yang resmi mengangkut penumpang umum pada 19 Juli 1868.

Jalur ini kemudian diperpanjang hingga bisa melayani penumpang sampai Jogjakarta. Dua arsitek, Prof. Jacob K. Klinkhamer dan B.J. Oudang, ditunjuk untuk membangun kantor perusahaan kereta api Belanda yang bernama NV Nederlandsch Indische Spoorweg
Mastshuppij (NIS), dan Lawang Sewu pun berdiri hingga kini.

Lawang Sewu juga memiliki nilai sejarah perjuangan kemerdekaan. Pada tanggal 14 sampai 19 Agustus 1945, puluhan pejuang muda yang tergabung dalam Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) gugur dalam pertempuran melawan Belanda. Lima di antaranya lalu dikebumikan di halaman Lawang Sewu. Peristiwa berdarah yang dikenal sebagai 'pertempuran lima hari' ini kemudian diperingati dengan didirikannya Tugu Muda di kawasan Simpang Lima.

Wisata Ziarah yang Meriah

Selain bangunan-bangunan bersejarah, pusat-pusat peribadahan masyarakat Cina Semarang juga menyajikan beragam kisah unik. Yang paling terkenal dan kerap dikaitkan dengan nama Kota Semarang adalah Klenteng Sam Poo Kong di wilayah Gedung Batu. Inilah salah satu kompleks religius tertua di Indonesia yang menjadi simbol eksistensi dan kelestarian Chinese heritage yang semarak di Semarang. Setiap tahun, kompleks yang kini telah direnovasi dan ditambahkan beberapa bangunan baru untuk memperlancar pengelolaannya, merupakan lokasi penyelenggaraan peringatan kedatangan Admiral Chen Ho di tanah Jawa. Bahkan, perayaan 600 tahun kedatangan sang admiral tahun lalu, diadakan dalam tema kolosal yang sangat megah. Dimulai dengan sembahyang bersama, acara ini dimeriahkan pula dengan kesenian Barongsay, Liong-Samsi, beragam pentas seni, pesta lampion dan pesta kembang api, serta bazaar. Sebuah warisan luhur vang patut dipertahankan dan dilestarikan sepanjang masa.

Kini, sebuah bangunan baru turut meramaikan daftar tujuan wisata ziarah di Semarang. Berdiri megah diatas bukit, di tepi jalan utama ke arah Ungaran. Pagoda Avalokitesvara, juga dikenal dengan nama Pagoda Metta Karuna yang berarti loving kindness, baru-baru ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Mardiyanto.

Pagoda yang terdiri dari 7 tingkat ini menjadi 'kediaman' dari sekitar 30 patung pemujaan yang cantik dan sangat menawan. Sebuah patung berukuran raksasa mendiami rongga tengahnya yang menjulang tinggi, dikelilingi gunungan buah-buahan dan bunga sebagai persembahan. Benar-benar unik! Pagoda setinggi 45 m inipun sekarang menjadi landmark terbaru kota yang kian lama kian menawan ini. Inilah Semarang.

Sumber: Majalah Tamasya



 

Kisah Seorang Raja yang Tukang Tidur dan Seorang Anak Penjual Nasehat DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2012/04/cerpen-lucu-terbaru-kisah-seorang-raja




Pada zaman dahulu ,ada seorang raja yang hidup dikerajaan yang kaya akan hartanya ,serta kaya akan tambang emas .tapi sayang raja ini memiliki sifat pemalas dan pelit. Suatu saat rakyat berbicara tentang raja,bahwa pekerja mengeluh tentang upah pembayaran yang kurang ,serta kurang nya perhatian dari raja akibat raja yang suka tidur .
Terus anak penjual nasihat itu mendengarkan cerita dari rakyat.dan berusahalah ia menjualkan nasehat nya pada raja ,anak itu pun langsung mendatangi kerajaannya si raja pemalas itu!! ketika sampai ia langsung mendaggangkan jualan sambil berkata nasehat…nasehat .…siapa mau beli ….lalu raja pun mendengarkan kan anak yang menjual nasihat itu lalu raja ..memanggil nya sambil berkata :nasehat apa yang akan kau jual pada ku nak ..???
Anak itu pun menjawab pertanyaan raja …
Nasehat pertama cobalah raja besok pergi ke tempat penambangan emas
Nasehat kedua raja harus merubah sifat raja yang suka tidur itu dan raja harus memperhatikan rakyat raja ..
Apakah benar aku harus begitu ????(RAJA PUN BINGGUNG) lalu raja berkata apakah benar aku harus begitu apa jaminan dari nasehat mu ini.anak itu pun menjawab kau boleh menghukum aku dan jika benar nasehat ku maka kau serahkan sebagian hartamu ke aku. (ANAK ITU BERKATA).lalu raja menyetujui janji anak itu.


Keesokan hari nya raja pun pergi ke tempat penambangan emas dan sesampai nya ditambang ia melihat banyak rakyat yang mengeluh dan raja mendengarkan pembicaraan salah satu prajurit yang akan berbuat jahat pada nya .ternyata nasehat yang diberikan anak itu benar ,lalu raja pun pulang lagi ke kerajaan.
Dan akhir nya tiba lah saat raja mau minum obat prajurit yang ingin berbuat jahat pun datang dengan membawa obat dan secangkir minum yang telah diberikan racun . lalu diserahkan lah kepada raja.tapi raja udah mengetahui nya .lalu raja berkata coba kau minum air itu ….tapi raja ….minumlah (Kata raja )lalu prajurit itu meminum nya…akhir nya prajurit itu mati akibat meminum air yang berisikan racun buatan nya sendiri…..

Setelah nasehat yang diberikan pada raja Itu benar.maka raja memanggil anak itu dan menempati janji raja memberikan sebagian hartanya ke anak penjual nasehat.(RAJA BERKATA) nasehat mu benar dan kamu berhak mengambil sebagian harta ku ,lalu anak itu berkata terimakasih raja ..kau telah menepati janji mu .jangan berbicara begitu harus nya raja yang mengucapkan banyak terimakasih karna berkat nasehat mu aku bisa tau bahwa apa yang ku lakukan selama ini sangatlah membuat rakyat menderita,dan tidak senang pada ku aku berjanji aku akan merubah sikap buruk ku ini.

INTERISTI SEJATI

Karena tidak mempunyai tiket untuk menonton pertandingan secara langsung, seorang interisti, julukan bagi suporter fanatik Inter Milan mencoba memasuki stadion dengan cara memanjat tembok stadion Geusepe Meaza untuk melihat derbi klasik antara AC Milan vs Inter Milan. Setelah berhasil memasuki stadion, dia melihat satu tempat duduk belum terisi dan disebelahnya duduk seorang Kakek yang dengan tenang menunggu dimulainya derbi itu. Interisti yang belakangan diketahui bernama Francisco Tapanuli itu kemudian mendatangi si Kakek dan bertanya kepadanya, “Permisi Kek, apakah tempat duduk di sebelah anda ini memang kosong atau ada orang lain yang akan menempatinnya tetapi belum datang kesini?”.

Kakek yang memakai kaos bermotif garis biru hitam, (Seragam tim Inter Milan) lengkap dengan syal bertuliskan Internazionale Milano itu menjawab, “Tempat duduk ini memang kosong!. Kalau mau anda boleh menempatinya!”.

“Terima kasih Kek!”, jawab Fransisco sambil duduk di sebelah Kakek itu. “Ngomong-ngomong, kenapa anda menonton pertandingan ini sendirian?”, lanjut Francisco.

“Selama lebih dari 20 tahun, saya bersama istri saya tak pernah sekalipun melewatkan derbi antara Inter Milan vs AC Milan, dan biasanya dia duduk di tempat duduk yang sedang anda tempati sekarang”, jawab si Kakek.

“Terus, dimana istri anda sekarang Kek?”, tanya Francisco dengan penasaran.

Dengan memandang ke wajah Fancisco Kakek menjawab, “Dia sudah meninggal dunia!”.

Mendengar jawaban Kakek, Francisco berkata, “Oh... Maaf Kek. Saya turut berbelasungkawa atas meninggalnya istri anda”.

“Terima kasih!”, tutur si Kakek.

Francisco dan Kakek terdiam.

Beberapa saat kemudian Francisco kembali bertanya kepada si Kakek, “Kenapa anda tidak mengajak kerabat yang lain untuk menonton pertandingan ini?”.

“Sekarang mereka semua sedang sibuk!”, jawab Kakek.

“Sibuk apa mereka Kek?”, Francisco bertanya lagi.

Dengan tenang si Kakek menjawab, “Mereka sedang menghadiri pemakaman istri saya”.


LAUT SAMA DENGAN ISTIRAHAT

Pak Ujang adalah salah satu warga kota Bandung yang kini tinggal di kota Surabaya. Selama delapan tahun ini dia tinggal di Surabaya bersama sang istri tercinta yang kebetulan asli orang Surabaya.

Seperti pada hari-hari sebelumnya, dia melewati aktifitas hariannya dengan bekerja di salah satu perusahaan swasta yang terletak di Surabaya Timur. Sampai suatu sore dia mengalami kejadian yang menggelikan karena selama delapan tahun tinggal di Surabaya dia baru tahu kalau laut (bahasa jawa), dalam bahasa Indonesia berarti istirahat.

Jam dinding telah menunjuk pukul 4 sore, waktunya Pak Ujang beserta karyawan yang lain untuk pulang dari tempatnya bekerja. Sesampainya didepan pintu gerbang perusahaan, ia dihampiri seorang pemuda yang mencoba bertanya kepadanya. “Permisi Pak, nderek tangglet, satpame sampun laut to pak?, tanya pemuda tadi yang diketahui bernama Jono. (Dalam bahasa Indonesia berarti “Permisi Pak, mau tanya, apakah satpamnya sudah beristirahat?”).

“Sanes Mas, satpame sakeng angkatan darat”, jawab Pak Ujang. (Artinya “Bukan Mas, satpamnya berasal dari angkatan darat”, karena mengira kalau arti dari pertanyaan Si Jono adalah “Permisi Pak, mau tanya, apakah satpamnya dari angkatan laut?”).

Mendengar jawaban tersebut, Jono menjadi bingung. Dalam benaknya Jono berfikir mungkin suaranya kurang lantang sehingga Bapak tersebut kurang mendengar pertanyaannya. Kemudian dia kembali bertanya “Satpame wes laut to Pak?”. (Dalam bahasa Indonesia berarti “Apakah satpamnya sudah beristirahat?”).

Pak Ujang kembali menjawab, “Sanes Mas, Satpame ndugi angkatan darat”. (Yang artinya “Bukan Mas, Satpamnya dari angkatan darat”).

Mendengar jawaban itu Jono merasa sedikit kesal, kemudian dia memutuskan kembali bertanya dengan memakai Bahasa Indonesia. “Paak...!, apakah satpam di sini sedang beristirahat?”, tanya si Jono.

“Ya..., bener Mas. Satpam disini sedang beristirahat. Memangnya Mas ada perlu apa?”, jawab Pak Ujang yang kembali bertanya kepada Jono.

“Paman saya, namanya Pak Arif adalah salah satu satpam di perusahaan ini. Saya ingin menemuinya karena ada keperluan keluarga yang sangat penting yang ingin saya sampaikan kepadanya”, jawab Jono.

“Anda langsung aja ke bagian informasi yang terletak di gedung A lantai satu”, tutur Pak Ujang sambil menunjuk salah satu gedung yang berwarna biru.

“Terima kasih atas bantuannya Pak”, lanjut si Jono sambil melangkahkan kaki ke gedung A. Pak Ujang pun kembali menghidupkan motornya dan lansung tancap gas menuju rumah.

Sesampainya di rumah, Pak Ujang langsung menceritakan peristiwa tadi kepada istrinya. Spontan saja istrinya tertawa mendengar cerita dari sang suami. Lalu si istri bilang sama sang suami “Mas iku yo’opo seh..., lek dek bahasa Indonesia, laut iku...., artine istirahat”. (Dalam bahasa Indonesia berarti “Mas itu gimana sih..., kalau di Bahasa Indonesia, laut itu artinya istirahat”).

Spontan aja Pak Ujang tersenyum menahan malu mendengar penjelasan dari sang istri. Dalam hatinya dia berkata “Saya ini sudah delapan tahun di Surabaya, kok saya baru tahu kalau laut itu berarti istirahat”.